Menentukan jenis kelamin puyuh pada umur satu tentu sangatlah penting.
Untuk nanti dipilah mana puyuh betina untuk petelur, dan yang puyuh jantan.
Beberapa diskusi di komentar-komentar mengenai hal ini sangatlah menarik untuk
disimak. Bahkan untuk saya malah semakin menegaskan saya sebagai
peternak puyuh.
Mengenai cara menentukan jenis kelamin ini, saya ambil dari komentar Bp
Puyuh Jepang.
Sebagai berikut:
Sebagai berikut:
BAGAIMANA SEBENARNYA MENENTUKAN JENIS KELAMIN PUYUH UMUR SATU HARI SAAT
MENETAS ???????
Mitos bahwa bulu hitam puyuh berkelamin jantan bisa diterangkan secara
logis dan ilmiah. Zat pewarna rambut/bulu disebut sebagai melanin. Senyawa itu
diproduksi di bagian pangkal rambut/bulu yang terpendam dalam lapisan epidermis
kulit.
Berdasarkan sifat kimianya, melanin dibedakan menjadi dua macam. Yaitu
eumelanin dan phaeomelanin. Eumelanin berbentuk bola, mampu menyerap banyak
cahaya serta bertugas memberi warna hitam rambut/bulu.
Sedangkan phaeomelanin wujudnya memanjang, bersifat memantulkan cahaya dan
berkewajiban memberi warna merah, jingga atau kuning pada rambut/bulu.
Kandungan melanin dalam jaringan rambut diatur oleh materi yang bernaman gen.
Benda tak kasat mata ini mengatur kerja enzim yang bertugas mensintesis
melanin. Warna bulu hitam ditentukan oleh sebuah gen dominan yang disimbolkan
dengan abjad “H” (hitam).
Gen tersebut selalu terpaut dengan kromosom Z. Sedangkan warna bulu cokelat
adalah bentuk resesif dari warna Hitam “h”. Kromosom W yang bertugas menentukan
jenis kelamin jantan tidak bersifat membawa terhadap gen H maupun h tadi.
Dalam keadaan normal, puyuh jepang bersifat diploid (2n) ada 78 kromosom.
Artinya sel tubuh (somatis) mahluk hidup itu memiliki 38 sepasang kromosom.
Sedangkan sel kelamin (seksual) hanya memiliki 1 pasang kromosom (Z) atau (W)
alias haploid (n). Jenis kelamin diatur oleh sepasang kromosom sex. Individu
jantan punya sepasang kromosom Z (Z Z) disebut individu homogametik. Sedangkan
individu betina memiliki dua jenis kromosom Z dan W (Z W) disebut individu
heterogametik.
Pada saat pembentukan sel kelamin, pasangan kromosom tersebut saling
memisahkan diri. Peristiwa seperti ini disebut sebagai meiosis.
Seekor puyuh jantan berbulu hitam jika ia memiliki 2 buah kromosom
(pasangan gen) Z, 1 buah alel H dan 1 buah alel h bisa juga 2 buah alel H. Jika
alel-alel tersebut dirangkai maka akan membentuk sebuah gen heterozigot dengan
rumus (ZH Zh) dan homozigot (ZH ZH). Sedangkan seekor puyuh jepang memiliki
genotype Zh Zh (homozigot resesif) berarti jantan bulu cokelat. Puyuh betina
berwarna bulu hitam memiliki rumus genotype ZH W dan berbulu cokelat dengan
genotype Zh W.
Jika Anda ingin menginginkan puyuh jantan hitam dan betina cokelat,
resepnya gampang koq. Anda tinggal menyilangkan puyuh betina berbulu hitam (ZH
W) dengan puyuh jantan berbulu cokelat (Zh Zh). persilangan sebagai berikut:
Induk : Puyuh Jantan cokelat
Puyuh Betina Hitam Zh Zh X ZH W
Anak : ZH Zh = Jantan hitam Zh
W = Betina Cokelat
Kesimpulan
: dapat dibedakan jantan dan
betina saat menetas
Jika perkawinan lain akan didapat
sebagai berikut:
Induk : Puyuh Jantan cokelat
Puyuh Betina cokelat Zh Zh X Zh W
Anak : Zh Zh = Jantan cokelat
Zh W = Betina Cokelat
Kesimpulan
: tidak dapat dibedakan jantan
dan betina semua berbulu cokelat
Jika perkawinan lain akan didapat
sebagai berikut:
Induk : Puyuh Jantan hitam
Puyuh Betina cokelat ZH Zh X Zh W
Anak : Zh Zh = Jantan cokelat
ZH Zh = Jantan Hitam Zh W = Betina Cokelat ZH W = Betina Hitam
Kesimpulan
: tidak dapat dibedakan jantan
dan betina. Bulu cokelat ada jantan dan betina, bulu hitam ada jantan dan
betina.
Phenomena ini disebut adanya gen atau pasangan gen yang terpaut seks kromosom, hal ini bisa terjadi pada ayam ras, ayam arab dan ayam barred Plymouth rock. Kurang Jelas hubungi 02140236855. sekian dulu terima kasih kelak kita sambung lagi.
Tidak ada komentar
Posting Komentar